Berawal pada suatu malam di awal bulan September 2015, terkumpullah segelintir muda-mudi yang menjadi cikal bakal penghuni prodi Kependidikan Islam di STAI Denpasar. Dari yang semula tak saling kenal, kemudian berangsur-angsur menjadi teman, sahabat, bahkan tak sedikit pula yang saling menaruh hati satu sama lain, sebuah kisah klasik kawula muda.
Dalam perjalanan singkat di semester 1 ini, tercetuskanlah nama KILAS sebagai nama resmi kelas kami, yang merupakan kependekan dari Kependidikan Islam 2015. Dalam kurun waktu yang cukup singkat ini pula, beberapa nama hadir dan pergi silih berganti pada daftar hadir mahasiswa kelas kami. Ada yang namanya tercantum tapi ternyata tidak jadi menempuh pendidikan di kampus kami. Ada yang namanya baru tercantum setelah hijrah dari program studi tetangga, ataupun hijrah dari perguruan tinggi lainnya. Ada yang baru terdaftar setelah proses OPAK berakhir. Ada pula yang namanya masih tercantum, namun perjuangannya harus terhenti di tengah jalan. Semua memiliki cerita tersendiri, dan tersimpan rapi dalam memori kami.
Perjalananpun berlanjut ke hari-hari berikutnya. Dengan jadwal Senin sampai Kamis, mulai pukul 19.00 sampai 22.00 WITA, perkuliahan prodi Kependidikan Islam 2015 pada semester 1 berjalan lancar dan mulai menghadirkan wajah-wajah penghuni kelas yang cantik dan tampan. Kenalilah anggota kelas kami yang totalnya berjumlah 32 orang (sesuai daftar hadir mahasiswa KI semester 1) ini; Dinda, Arman, Ma’ruf, Anang, Iing, Reny, Tia, Eva, Umi, Thabrani, Muhtar, Fitroh, Angga, Vita, Fhaezal, Ulya, Ocha, Ipul, Haris, Fauzi, Rusdi, Seniti, Arif, Fitnur, Andi, Darwis, Mufid, Suharsono, Noval, Risa, Mujib, dan Yayuk.
Suka dan duka tentu banyak kami alami. Mengukir prestasi pun telah kami lalui, walau terbilang masih dini. Digadang-gadang sebagai prodi Kependidikan Islam terbaik saat ini, membuat kami merasa bangga diri. Bayangkan saja, dalam perlombaan mini yang diadakan di kampus STAI Denpasar, dengan mengusung tema “Melalui Idul Adha kita wujudkan solidaritas sosial”, kelas kami telah menyapu bersih juara pertama dalam dua kategori lomba yang ada, yakni Lomba Menulis Artikel dan Lomba Selfie bersama Hewan Qurban. Tanpa ingin ujub, ini membuktikan bahwa generasi muda kami mulai aktif berkarya dan berprestasi di kancah pendidikan STAI Denpasar.
Bagaimanapun bangganya kami, mari do’akan semoga kami tak lantas bersikap takabur dalam diri, agar senantiasa ingat berintrospeksi, menjadi masing-masing pribadi yang lebih baik lagi. Terima kasih atas solidaritas dan kekompakan yang teman-teman beri, sekecil apapun semuanya sangat berarti. Mari berkarya dan berprestasi, bersama-sama di STAI, tak lupa menyambung hati, dengan mengikat tali silaturahmi.
-Holy Soul-
Dalam perjalanan singkat di semester 1 ini, tercetuskanlah nama KILAS sebagai nama resmi kelas kami, yang merupakan kependekan dari Kependidikan Islam 2015. Dalam kurun waktu yang cukup singkat ini pula, beberapa nama hadir dan pergi silih berganti pada daftar hadir mahasiswa kelas kami. Ada yang namanya tercantum tapi ternyata tidak jadi menempuh pendidikan di kampus kami. Ada yang namanya baru tercantum setelah hijrah dari program studi tetangga, ataupun hijrah dari perguruan tinggi lainnya. Ada yang baru terdaftar setelah proses OPAK berakhir. Ada pula yang namanya masih tercantum, namun perjuangannya harus terhenti di tengah jalan. Semua memiliki cerita tersendiri, dan tersimpan rapi dalam memori kami.
Perjalananpun berlanjut ke hari-hari berikutnya. Dengan jadwal Senin sampai Kamis, mulai pukul 19.00 sampai 22.00 WITA, perkuliahan prodi Kependidikan Islam 2015 pada semester 1 berjalan lancar dan mulai menghadirkan wajah-wajah penghuni kelas yang cantik dan tampan. Kenalilah anggota kelas kami yang totalnya berjumlah 32 orang (sesuai daftar hadir mahasiswa KI semester 1) ini; Dinda, Arman, Ma’ruf, Anang, Iing, Reny, Tia, Eva, Umi, Thabrani, Muhtar, Fitroh, Angga, Vita, Fhaezal, Ulya, Ocha, Ipul, Haris, Fauzi, Rusdi, Seniti, Arif, Fitnur, Andi, Darwis, Mufid, Suharsono, Noval, Risa, Mujib, dan Yayuk.
Suka dan duka tentu banyak kami alami. Mengukir prestasi pun telah kami lalui, walau terbilang masih dini. Digadang-gadang sebagai prodi Kependidikan Islam terbaik saat ini, membuat kami merasa bangga diri. Bayangkan saja, dalam perlombaan mini yang diadakan di kampus STAI Denpasar, dengan mengusung tema “Melalui Idul Adha kita wujudkan solidaritas sosial”, kelas kami telah menyapu bersih juara pertama dalam dua kategori lomba yang ada, yakni Lomba Menulis Artikel dan Lomba Selfie bersama Hewan Qurban. Tanpa ingin ujub, ini membuktikan bahwa generasi muda kami mulai aktif berkarya dan berprestasi di kancah pendidikan STAI Denpasar.
Bagaimanapun bangganya kami, mari do’akan semoga kami tak lantas bersikap takabur dalam diri, agar senantiasa ingat berintrospeksi, menjadi masing-masing pribadi yang lebih baik lagi. Terima kasih atas solidaritas dan kekompakan yang teman-teman beri, sekecil apapun semuanya sangat berarti. Mari berkarya dan berprestasi, bersama-sama di STAI, tak lupa menyambung hati, dengan mengikat tali silaturahmi.
-Holy Soul-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar